Apa Itu Dream Vortex & Siapa Rose Walker di ‘The Sandman’?

Ini yang perlu diketahui seputar Dream Vortex di 'The Sandman'

Menyelami lebih dalam tentang Dream Vortex di ‘The Sandman’ dan mengapa ini sangat berbahaya?

 

[Artikel ini mengandung spoiler untuk serial ‘The Sandman’]

 

Serial adaptasi buku komik karya Neil Gaiman pada tahun 1989-1996, dan diterbitkan oleh DC Comics yang berjudul ‘The Sandman‘ sudah tayang pada 5 Agustus di Netflix.

Ceritanya berfokus pada Dream (Tom Sturridge), sosok kuat yang dikenal dengan banyak nama, termasuk Morpheus, King of Dreams, Kai’ckul, Oneiros, Lord of the Dreaming, dan tentu saja, Sandman.

Pada tahun 1916, Morpheus/Sandman/Dream, raja mimpi dan salah satu dari tujuh makhluk terkuat yang dikenal dengan sebutan Endless, ditangkap dalam ritual kuno terlarang. Setelah ditawan selama 106 tahun, Morpheus melarikan diri dan mencoba mendapatkan kekuasaannya kembali di Kerajaan Dreaming.

Dalam perjalanannya, Dream melewati banyak kendala dan musuh, seperti Lucifer (Gwendoline Christie), saudara-saudaranya, dan Corinthian (Boyd Holbrook). Tetapi dari semua itu,tidak ada yang lebih bahaya dari Dream Vortex yang kini dimiliki oleh seorang anak remaja bernama Rose Walker.

Menjadi topik hangat pembicaraan serta dicari siapa saja, Apa itu Dream Vortex dan siapa Rose Walker?

Apa itu Dream Vortex?

© Netflix

Dream Vortex atau Pusaran Mimpi, sederhananya merupakan istilah di mana dapat bepergian melalui mimpi, menjangkau alam bawah sadar orang lain melalui mimpi mereka sendiri dan dapat menavigasi mereka, serta mampu menghubungkan mimpi mereka dengan mimpi orang lain.

Namun, sisi berbahayanya adalah dapat menembus batas dimensi yang akan menyebabkan bencana di dunia nyata yang berujung pada kehancuran. Vortex ini sangat langka dan kemungkinan besar terjadi setiap seribu tahun sekali.

Gangguan yang disebabkan oleh Dream Vortex menciptakan gempa bumi yang kuat di alam Dreaming. Gempa-gempa bumi ini menjadi semakin hebat dengan setiap runtuhnya dinding-dinding di antara mimpi-mimpi berikutnya sampai Dreaming hancur.

Ketika alam Dreaming sudah tidak ada lagi, orang tidak punya tempat untuk pergi ketika mereka tidur. Dengan demikian, hancurnya Dreaming juga akan mengakibatkan kehancuran Awakening World atau dunia nyata. Efeknya akan sangat berbahaya dan dapat menghancurkan dua dunia.

Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan membunuh Dream Vortex untuk menjaga keharmonisan antara Dreaming dan Awakening world. Sayangnya, itu berarti manusia mana pun yang saat ini menjadi tuan rumah Dream Vortex, yang saat ini adalah Rose Walker, harus mati.

Asal Usul Rose Walker dan bagaimana dia menjadi Dream Vortex

© Netflix

‘The Sandman’ episode 7: “The Dolls House” adalah asal mula kisah Rose Walker (Vanesu Samunyai). Rose Walker lahir dari Miranda Walker dan suaminya, Brute Paulsen. Dia memiliki seorang adik laki-laki bernama Jed Walker. Tetapi ketika orang tua mereka bercerai, dia harus berpisah dari Jed.

Namun, ketika ayah mereka meninggal, Jed dikirim untuk tinggal bersama kakeknya, dan ketika kakeknya meninggal, dia mulai tinggal dengan paman dan bibi yang kejam, yang tidak dapat dilacak oleh Rose Walker. Jadi satu-satunya tujuan Rose adalah menemukan adiknya, Jed.

Dalam pencariannya, dia bertemu Unity Kinkaid (Sandra James-Young), nenek buyutnya. Unity juga memiliki kisah hidup yang unik. Lahir di awal abad ke-20, dia ditakdirkan untuk menjadi Dream Vortex, tetapi tidak pernah melakukannya.

Ketika Roderick Burgess menangkap Dream dalam usahanya untuk membangkitkan putranya, hal itu membuat orang-orang di seluruh dunia tertidur tanpa henti, termasuk Unity.

Meskipun tertidur lama, Unity memimpikan kehidupan yang indah untuk dirinya sendiri, di mana dia tumbuh dewasa, menikah, dan memiliki anak. Tapi, saat ia terbangun, dirinya sadar bahwa semua itu hanya mimpi, kecuali bahwa dia memiliki anak.

© Neflix

Ternyata, dia diperkosa oleh saudara Dream, yaitu Desire (Mason Alexander Park) saat ia tak sadarkan diri, dan melahirkan seorang putri saat dia masih tertidur. Desire menciptakan Dream Vortex untuk menghancurkan Dream dan Dreaming, karena mereka merasa Dream “sombong dan mementingkan diri sendiri” dan “berperilaku seolah-olah wilayahnya lebih tinggi dari kita.”

Anak itu disiapkan untuk diadopsi dan kemudian melahirkan Rose dan adik laki-lakinya, Jed. Karena Dream dikurung dan Desire ikut campur dalam siklus alami Dream Vortex, putri Unity, Miranda, juga tidak pernah mewarisi kekuatan tersebut.

Kekuatannya malah diteruskan ke Rose, yang semakin memperumit pencariannya untuk adikknya, dan menjadikannya target mimpi buruk yang kuat yang diciptakan oleh Dream sebelum dia dipenjara, Corinthian.

Apa kekuatannya?

© Netflix

Saat tertidur, Rose dapat melakukan perjalanan melalui mimpi orang lain. Tanpa sadar, Rose mengalami beberapa mimpi yang aneh dan terkadang apa yang ia mimpikan terjadi, seperti ketika dia mendapatkan anulet neneknya, yang sudah ia mimpikan sebelumnya.

Sebagai Vortex, dia juga bisa menjadi titik fokus impian beberapa orang. Setiap dia memasuki mimpi orang-orang, dia melemahkan dinding di antara mereka, dan menyebabkan gempa bumi di Dreaming.

Kekuatan batinnya begitu kuat sehingga dia bisa memasuki ruang tahta Dream dan langsung berbicara dengannya. Dream mencoba berteman dengan Rose, mengatakan kepadanya bahwa dia akan membantunya menemukan Jed meskipun tahu dia harus menghancurkannya.

Bagaimana nasibnya?

© Netflix

Saat kekuatan Rose lepas kendali, Dreaming mulai runtuh. Dream siap untuk mengambil nyawanya tetapi Unity dan Lucienne (Vivienne Acheampong) mengganggunya. Dream akhirnya tidak membunuh Rose.

Sebagai gantinya, Unity mengungkapkan bahwa dia seharusnya menjadi Dream Vortex seandainya dia tidak jatuh sakit. Kekuatannya telah diturunkan dari generasi ke generasi kepada cicitnya, Rose. Unity merebut kembali kekuatan Vortex dari Rose, yang bermanifestasi sebagai hati kristal, dan mengorbankan dirinya sendiri. Unity mati dalam tidurnya, serta Dreaming dan Awakening world terselamatkan.

Exit mobile version