Sebagai Muggle paling ikonik di dunia sihir, Jacob Kowalski yang diperankan Dan Fogler telah menjadi bagian terbaik dari Fantastic Beasts.
Film ‘Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore’ yang telah tayang sepertinya kurang memenuhi ekspektasi para penggemarnya, dan para kritikus. Film seri ketiga dari waralaba Fantastic Beast itu menerima banyak ulasan yang beragam.
Selama waralaba Fantastic Beasts, ketiga film itu memiliki kelemahan yaitu terlalu banyak karakter yang ditampilkan, tapi hanya sedikit yang meninggalkan kesan. Narasinya juga sering terpecah antara keinginan untuk menikmati apa yang telah dilakukan di ‘Harry Potter’, dan kecenderungan untuk mengeksplorasi mitologinya sendiri.
Namun, dibalik Fantastic Beasts yang mengecewakan, ada satu hal yang berhasil dimiliki saga tersebut yaitu kinerja pendukung Dan Fogler sebagai pembuat roti Muggle, Jacob Kowalski.
Memulai debutnya dalam film perdana ‘Fantastic Beasts and Where to Find Them’, Jacob Kowalski yang diperankan oleh Fogler adalah sosok yang terkenal di waralaba ini. Meskipun seorang Muggle diantara dunia sihir, dia justru menjadi karakter yang paling menonjol.
Jacob Kowalski membantu Newt Scamander (Eddie Redmayne) membersihkan kekacauan besar di New York City sebelum pikirannya terhapus di akhir petualangan.
Mantra itu hanya akan berakhir sementara, dan Kowalski akan datang untuk kedua sekuel Fantastic Beasts, dengan Albus Dumbledore (Jude Law) bahkan meminta kehadirannya untuk peristiwa yang digambarkan dalam ‘Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore’.
Karakter yang relatable
Hal yang membuat Dan Fogler bekerja dengan sangat baik dibandingkan dengan semua orang di saga Fantastic Beasts adalah bahwa dia didasarkan pada sesuatu yang menyerupai kenyataan. Ini sangat kontras dengan pemain utama lainnya dari kisah fiksi ini.
Penampilan Redmayne sebagai Scamander menjadikan karakter tersebut sebagai karakter yang terlalu berlebihan untuk menjadi seseorang yang bisa kita ikuti secara dramatis.
Sementara itu, penjahat seperti Grindelwald terlalu samar-samar didefinisikan sebagai penjahat yang mengambil alih pertunjukan, dan untuk menjadi karakter yang kita sukai untuk dibenci.
Petualangan dunia sihir biasanya berfokus pada kakarkter-karakter penyihir, ilmu magisnya, dan meninggalkan karakter manusia hanya sebagai karakter belakang.
Sebaliknya, Fogler adalah seseorang yang penampilannya selalu menyampaikan lebih dari sekadar aura kemanusiaan. Karakternya adalah karakter sampingan yang berfungsi sebagai manusia yang rentan dan lucu yang menavigasi dunia penyihir.
Alih-alih menampilkan reaksi biasa saja seperti Newt, Kowalski cenderung terengah-engah, terkekeh dengan canggung, atau mengatakan hal yang salah ketika dia terjebak dalam skenario yang sulit dipercaya. Fogler membuat momen-momen ini dengan baik dan menimbulkan tawa dari pemirsa, dan membuat kita menyukai karakternya.
Dia lebih menonjol sebagai seseorang yang lebih relatable dibandingkan dengan pemain lainnya dengan fakta bahwa Kowalski hanyalah seorang pria kelas pekerja yang berusaha menjaga toko rotinya.
Dia tidak memiliki koneksi tingkat tinggi dengan tokoh-tokoh seperti Dumbledore atau politisi penyihir. Justru dengan penampilan Fogler sebagai Kowalski selalu mengingatkan kita pada sifat biasa dari karakter ini, yang membuatnya jauh lebih menarik.
Berpengalam dengan karakter sejenis ini
Kualitas-kualitas ini dibantu oleh fakta bahwa keterampilan Fogler sebagai pemain sesuai dengan karakter yang dia mainkan, kualitas yang tampaknya sederhana yang sering sulit dicapai oleh para pemeran Fantastic Beasts lainnya.
Eddie Redmayne, misalnya, berasal dari dunia drama yang lebih gelap, contohnya ‘Jupiter Ascending’, dan dia menunjukkan kemampuan yang solid dalam karakter-karakter semacam itu. Sayangnya, bahkan lebih dari tiga film, dia tidak bisa melakukannya seperti karya-karyanya sebelumnya.
Dia selalu memerankan Newt Scamander dengan kegugupan dan sepertinya tidak pernah cukup nyaman untuk membiarkan kesenangan menyusup ke dalam penampilannya. Sementara itu, Johnny Depp, seorang pemain yang dikenal karena keeksentrikannya, tidak bisa memainkan Grindelwald dengan menakjubkan.
Fogler, sementara itu, sering memerankan orang biasa yang lucu sepanjang karirnya dalam berbagai judul, mulai dari ‘Balls of Fury’ hingga ‘Take Me Home Tonight’. Peran itu mungkin tidak melibatkan tongkat sihir dan mantra, tapi dia masih punya pengalaman dengan komedinya.
Maka tidak heran, bahkan dalam film ‘Fantastic Beasts’ pertama, Fogler merasa betah dalam peran Jacob Kowalski. Kenyamanannya di sini bahkan tampaknya menginformasikan kesediaannya untuk merangkul kualitas yang lebih menonjol dalam penampilannya, seperti aksen karakter New Yorker yang kental.
Mempunyai chemistry yang kuat dengan Queenie
Kehadiran Fogler yang memesona bahkan membuat romansa antara karakternya dan penyihir pembaca pikiran, Queenie (Alison Sudol), berjalan lebih baik dari yang seharusnya.
Penggambarannya tentang Jacob di sekitar Queenie penuh dengan duo yang berbagi kemanisan dan ketidaksempurnaan berbasis dialog yang ceria daripada kamera yang menjadikan Queenie sebagai objek dari sudut pandang Jacob.
Plus, Fogler memiliki chemistry yang kuat dengan Sudol, yang semakin membuat hubungan mereka terasa lebih asli daripada yang terlihat secara konseptual. Berkat kerentanan penampilannya, pengalamannya dengan komedi, dan chemistry yang kuat dengan Alison Sudol, Dan Fogler pantas disebut sebagai peran terbaik dari saga ‘Fantastic Beasts’.