Dwayne Johnson mengatakan dia tidak akan kembali sebagai Luke Hobbs untuk film terakhir Fast & Furious, dan ketidakhadirannya akan menyebabkan final yang absurd.
Dwayne Johnson mengatakan bahwa dia tidak akan kembali untuk ‘Fast & Furious 10’, dan ketidakhadirannya dapat meningkatkan kekonyolan pada franchise yang kini sudah menginjak umur 10 tahun. Mantan pegulat WWE tersebut pertama kali muncul sebagai Luke Hobbs di ‘Fast Five’ (2011) dan sekarang sudah menjadi salah satu aktor utama waralaba itu.
Hobbs bahkan muncul dalam film spin-off-nya sendiri dengan Deckard Shaw (Jason Statham) di ‘Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw’ pada tahun 2019.
Kepergian Dwayne Johnson bermula dari retaknya hubungan antara dirinya dengan Vin Diesel. Tahun lalu, Vin Diesel pernah membuat unggahan di Instagram, dimana ia secara terbuka meminta Dwayne Johnson untuk kembali ke dua film terakhir Fast & Furious, Fast 10 dan Fast 11.
Namun, Dwayne Johnson sudah lebih dahulu mengonfirmasi bahwa ia tak akan kembali pada waralaba tersebut. Pada wawancara dengan CNN, Dwayne Johnson menyebutkan secara gamblang bahwa tidak ada kesempatan lagi untuk dirinya kembali.
Dengan ketidakhadiran Hobbs di Fast 10 dan Fast 11, finalnya pasti akan terasa sangat berbeda dari bagaimana awalnya direncanakan. Padahal, kehadiran karakter Hobbs seakan memberikan stabilitas pada film-film Fast & Furious.
Dilansir dari Screenrant, inilah bagaimana tidak kembalinya Dwayne Johnson pada film-film terakhir Fast & Furious bisa membuat film tersebut menjadi konyol.
Alasan Fast 10 & 11 akan terlihat lebih konyol
Sebagai wajah dari waralaba ini, Dom (Vin Diesel) telah melakukan banyak hal absurd di setiap filmnya. Dari yang hanya melihatkan keterampilan otomotifnya, sampai keahlian yang tak masuk akal seperti adegan di film superhero. Di sisi lain, Luke Hobbs di setiap filmnya selalu memilih untuk menekankan karakternya sebagai penegak hukum dan powerhouse dari waralaba Fast & Furious.
Tentu saja, Hobbs juga pernah kedapatan adegan yang tidak masuk akal seperti di film superhero. Salah satunya adalah adegan helikopternya yang terkenal di ‘Hobbs & Shaw’.
Namun, peran Dwayne Johnson sebagai Hobbs setidaknya masih berupaya untuk menunjukkan kalau hal yang ia lakukan itu masih mampu dilakukan oleh kemampuan dan fisik manusia biasa.
Hobbs menjadi karakter yang tetap pada jalurnya, bahkan ketika kekuatannya sendiri hampir tidak jauh berbeda dengan manusia super. Apabila ia tidak hadir lagi, tidak ada karakter yang bisa mengimbangi Dom yang sewaktu-waktu bisa mengeluarkan kemampuan super lainnya.
Hobbs masih memiliki masa depan di Fast & Furious
Meskipun Dwayne Johnson tidak akan kembali untuk terakhir kalinya, dia masih bisa menjadi bagian dari waralaba melalui ‘Hobbs & Shaw 2’ yang kabarnya sedang dalam pengembangan.
Disutradarai oleh salah satu produser ‘John Wick‘, David Leitch, ‘Hobbs & Shaw’ adalah film yang memfokuskan pada adegan perkelahian dan melibatkan aksi-aksi yang terlihat nyata. Bahkan penjahat sibernetiknya, Brixton Lore (Idris Elba) dan kelompok teroris Eteon, meski memiliki elemen sci-fi yang jelas, tidak terlalu berlebihan seperti film Fast & Furious pada umumnya.
Dibandingkan dengan ‘The Fate of the Furious’ dan ‘F9’, ‘Hobbs & Shaw’ adalah film Fast & Furious yang (relatif) paling mengakar pada film orisinilnya. Dengan terpisahnya mereka dari cerita utama, Luke Hobbs dan Deckard Shaw bisa terhindar dari adegan-adegan tidak masuk akal dan mampu menghadirkan sesuatu yang menyegarkan.
Babak terakhir Fast Saga mungkin akan terasa sangat berbeda
Unggahan Vin Diesel yang membujuk Dwayne Johnson kembali ke Fast 10 & 11 mungkin menunjukkan bahwa Hobbs memiliki peran yang signifikan dan mungkin sangat diperlukan dalam menyimpulkan cerita. Walau begitu, Dwayne Johnson tetap bersikukuh untuk tidak kembali, yang berarti peran apa pun yang dimiliki Hobbs harus ditulis ulang atau mungkin diberikan kepada karakter lain.
Ini juga berarti dua terakhir film Fast & Furious akan kembali memusatkan aksi heroik super Dom. Setelah ‘Fast & Furious 9‘, Fast & Furious bisa saja bertransformasi menjadi film superhero pada umumnya, persis seperti dugaan Roman (Tyrese Gibson), apalagi dengan absennya Hobbs.
Absennya Dwayne Johnson dari akhir waralaba Fast & Furious mungkin merupakan berita yang mengecewakan bagi banyak penggemar peran Hobbs. Namun, ini bisa juga menjadi solusi terbaik untuk semua pihak yang terlibat.
Dengan Hobbs yang sekarang memiliki “rumah” sendiri di ‘Hobbs & Shaw’, tentunya karakter Hobbs tidak perlu lagi berperan seperti saat ia di film-film Fast & Furious. Sementara finale dari waralaba Fast & Furious harus berakhir tanpa Dwayne Johnson sebagai Hobbs, efek yang bisa dilihat adalah dua film tersebut dapat berakhir dengan banyak adegan yang tidak memedulikan hukum fisika, logika, dan realisme sepenuhnya.