‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’ hingga ‘Keluarga Cemara’ sangat cocok menemani momen libur lebaran bersama keluarga.
Libur lebaran menjadi salah satu hal yang paling ditunggu. Bagaimana tidak, momen untuk berkumpul bersama keluarga jauh merupakan suatu hal yang paling dinantikan selama libur lebaran. Selain bermain dan berlibur, terkadang menonton film merupakan aktivitas yang wajib di coba disaat tengah berkumpul bersama.
Menonton film bisa lebih mengakrabkan tali persaudaraan diantara kita, menjadi salah satu cara juga untuk mengenal saudara kita jauh lebih baik. Untuk itu, Cineverse merekomendasikan daftar film keluarga Indonesia terbaik dan wajib ditonton jika Cilers tengah berkumpul bersama sanak saudara di kampung halaman.
Ada film apa saja ya? Mari simak rekomendasi film keluarga Indonesia terbaik.
Sabtu Bersama Bapak (2016)
‘Sabtu Bersama Bapak’ merupakan film drama Indonesia yang dirilis 5 Juli 2016. Film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Adhitya Mulya yang kemudian di produksi oleh Ody Mulya Hidayat dari Maxima Pictures, dengan arahan dari Monty Tiwa. Film ini juga turut dibintangi sederet bintang fenomenal.
Mengisahkan Gunawan (Abimana Aryasatya) memiliki seorang istri, Itje (Ira Wibowo), dan dua anak kecil: Satya dan Cakra. Hidup mereka berubah ketika Gunawan tahu hanya memiliki satu tahun lagi untuk hidup. Gunawan memutuskan, kematian tak boleh membatasinya dari cinta kedua anak.
Ia membuat banyak rekaman berisikan pesan-pesan untuk kedua anaknya. Setelah Gunawan berpulang, Itje, sang istri memutuskan agar kedua anak dapat bertemu bapak satu kali seminggu, setiap hari Sabtu.
Kehidupan Itje, Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahenra), terus berlanjut. Satya sudah beristri, Rissa (Acha Septriasa), dengan dua anak laki-lakinya (Rian dan Miku). Sementara, Satya bekerja sebagai tenaga lepas di lepas pantai Denmark. Cakra (30) menjadi deputi director di sebuah bank asing di Jakarta dan masih menyendiri.
Mengikuti pesan sang bapak, Satya terlalu kaku dengan pemikirannya kepada sang istri. Sedangkan Cakra fokus bertahun-tahun menyiapkan materi sehingga lupa bahwa ia siap untuk mencari pasangan.
Dibalik itu semua, ibunya Itje menyimpan sebuah rahasia, dan tidak ingin kedua anaknya tahu. Sejak kecil, memang kedua anaknya itu tidak ingin menyusahkan Itje, Sekarang, Itje juga tidak ingin menyusahkan mereka.
Sampai suatu saat rahasia itu terbongkar, dan menjadi bagian yang memdalam bagi Cakra dan Satya
Keluarga Cemara (2018)
Film ‘Keluarga Cemara’ disutradarai oleh Yandy Laurens, berisi tentang nilai-nilai kehidupan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Film ini menyampaikan harapan anak-anak yang menjadi dorongan dan kekuatan orangtua.
Keluarga Cemara awalnya adalah sebuah sinetron yang diputar pada tahun 1996-2004. Visinema Pictures kemudian mengadopsi sinetron tersebut ke dalam sebuah film. Film Keluarga Cemara versi ini mengangkat cerita dari kondisi keluarga Abah (Ringgo Agus Rahman) yang kaya lalu menjadi jatuh miskin dan harus pindah ke tempat yang sederhana.
Dalam film ini kalian akan melihat perjalanan keluarga Abah (Ringgo Agus Rahman) dan Emak (Nirina Zubir) yang menghadapi masalah pekerjaan sehingga semua harta kekayaanya disita. Kedua anaknya yang terbiasa hidup enak dan tinggal ditempat yang mewah terpaksa harus ikut ke kampung halaman abah yang jauh dari kota.
Abah dan Emak memiliki dua anak bernama Euis dan Ara, di film ini sebagai anak penurut dan memahami kondisi keluarga. Namun, di sisi lain mereka juga memiliki impian akan kehidupan mereka kedepannya.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020)
‘Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini’ adalah film drama keluarga Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Marchella FP. Film ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, dan Susan Bachtiar.
Di singkat, NKCTHI menceritakan tiga saudara kandung hidup dalam keluarga yang tampak bahagia, namun salah satu dari mereka berubah dan diperingatkan oleh orang tuanya. Hal ini mendorong pemberontakan dari tiga saudara kandung yang mengarah pada terungkapnya rahasia dalam keluarga mereka.
Durasi 121 menit, film ini berhasil masuk memenangkan dan memenangkan beberapa ajang penghargaan film dan musik tahun 2020, yakni Festival Film Bandung (FFB), Festival Film Indonesia (FFI), Indonesian Movie Actors Awards (IMAA), Indonesian Music Awards (IMA), dan Maya Awards.
Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha), dan Awan (Rachel Amanda) adalah saudara kandung yang hidup dalam keluarga yang tampak bahagia. Setelah mengalami kegagalan besar pertama, Awan bertemu dengan Kale (Ardhito Pramono).
Kale adalah seorang bocah eksentrik yang memberi Awan pengalaman hidup baru, tentang patah, bangkit, jatuh, tumbuh, menjadi sesuatu, dan semua jaringan pada umumnya. Awan pun perlahan mulai berubah sikapnya dan perubahan sikap Awan mendapatkan tekanan dari orang tuanya.
Hal ini mendorong pemberontakan dari tiga bersaudara, yang mengarah pada penemuan rahasia yang lebih besar dan trauma dalam keluarga mereka.
Losmen Bu Broto (2021)
‘Losmen Bu Broto’ adalah film drama Indonesia tahun 2021 yang diproduksi oleh Ideosource Entertainment, Paragon Pictures, Fourcolours Films, dan Ideoworks. Film ini diadaptasi dari serial TVRI berjudul Losmen. Film ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono serta diproduseri oleh Andi Boediman.
Film tersebut dibintangi oleh Mathias Muchus sebagai Pak Broto dan Maudy Koesnaedi sebagai Bu Broto. Film ini juga dibintangi oleh Maudy Ayunda, Putri Marino, Baskara Mahendra, Danilla Riyadi, dan Marthino Lio.
‘Losmen Bu Broto’ menjadi sekuel dari serial televisi Losmen dengan menceritakan keseharian Pak Broto dan Bu Broto mengelola sebuah losmen keluarga dengan ketiga anaknya. Dikenal ramah dan menawarkan atmosfer kehangatan kekeluargaan, Losmen Bu Broto adalah penginapan keluarga yang terletak di Yogyakarta yang dikelola oleh Bu Broto, Pak Broto, dan ketiga anaknya: Pur, Sri, dan Tarjo.
Namun, tempat penginapan yang dari luar terlihat sangat sukses dan hangat ini, tampaknya menyembunyikan masalah dan konflik yang tak terlihat dari masing-masing anak dari keluarga Pak Broto dan Bu Broto. Pur yang tertua, tidak bisa lepas dari bayang bayang duka kematian calon suaminya.
Lalu Sri, bermimpilah untuk menjadi penyanyi band, yang saat ini terhalang oleh tanggung jawab yang diberikan oleh Bu Broto di Losmen. Sedangkan Tarjo menghadapi masalahnya sendiri, yaitu sangat susah sekali untuk menemukan motivasi kuliahnya. Ditambah Pak Broto yang sedang menyesuaikan dengan pensiun dini dan Bu Broto yang memimpin Losmen seorang diri.
Seluruh konflik terpendam itu meledak sewaktu terjadi skandal yang besar di Losmen Bu Broto. Mampukah keluarga ini kembali bersatu? Ataukah Losmen Bu Broto akan kehilangan kehilangan khasnya?
Sebuah skandal yang akan menguji masing-masing anggota Keluarga Broto sehingga mereka harus bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama sebagai keluarga sesuai dengan moto Losmen mereka: Keluarga adalah Rumah.
Ali & Ratu-Ratu Queens (2021)
‘Ali & Ratu Ratu Queens’ adalah film drama Indonesia yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi, ditulis oleh Gina S. Noer, dan diproduksi oleh Palari Films. Film Ali & Ratu Ratu Queens mengambil latar tempat di kota Queens, New York dan Jakarta. Film tersebut menampilkan Iqbaal Ramadhan, Nirina Zubir, Asri Welas, Tika Panggabean, dan Happy Salma.
Mengambil latar kota New York dan Jakarta, Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris Indonesia yang telah sering wara wiri di dunia perfilman Indonesia.
Biasanya film yang mengambil latar kota New York hanya menampilkan sisi kemewahannya saja. Namun, hal itu tidak berlaku dalam film ‘Ali & Ratu Ratu Queens’ dimana film ini menceritakan sisi nyata imigran yang tinggal di Queens, Amerika Serikat.
Cerita berawal dari Ali (Iqbaal Ramadhan) yang ditinggal ibunya ke New York sewaktu masih kecil. Hingga ia harus tinggal dan merawat ayahnya (Ibnu Jamil) di tengah stroke. Ibunya meninggalkan Ali demi mengejar impiannya menjadi seorang penyanyi di kota New York.
Ali ingat bahwa saat ibunya pamit untuk pergi ke New York, ia akan berhutang pada Ali ke New York saat ia sukses nanti. Namun, sampai Ali dewasa janji itu tak kunjung datang. Hingga saat ayah Ali meninggal, Ali memberanikan diri berangkat ke New York untuk mencari ibunya. Dengan bekal selembar foto dan beberapa surat yang pernah dikirim sang ibu.
Sesampainya di New York, tepatnya di kota Queens. Ali memulai pencariannya dengan berkeliling kota dan bertemu satu orang orang apakah pernah melihat foto ibunya.
Pencarian Ali menemukan bertemu dengan empat wanita imigran asal Indonesia yang tinggal di Queens. Mereka memiliki julukan Ratu Ratu Queens, dengan beranggotakan Party (Nirina Zubir) yang merupakan seorang petugas kebersihan dengan sifat keibuan dan penuh perhatian, Biyah (Asri Welas) seorang bonek yang terdampar di New York dengan aksen Jawa yang masih melekat.
Lalu ada Ance (Tika Panggabean) yang merupakan seorang ibu tunggal dengan sifat galak dan tingkah lucu, dan terakhir ada Chinta (Happy Salma) seorang wanita yang berniat ke New York untuk mengejar cinta namun kandas hingga berakhir menjadi seorang tukang pijat.
Keempat Ratu membantu untuk membantu Ali mencari ibunya. Dalam proses pencarian bersama Ratu Ratu Queens Ali menemukan arti keluarga yang sesungguhnya. Lalu, bagaimana kelanjutan kisah Ali? Berhasilkah ia menemukan ibu kandungnya? Saksikan kisah lengkapnya dalam film ‘Ali & Ratu Ratu Queens’ yang tayang di platform streaming Netflix.
Menunggu Bunda (2021)
‘Menunggu Bunda’ adalah film drama keluarga Indonesia tahun 2021 yang disutradarai dan ditulis oleh Richard Oh serta diproduseri oleh Sentot Sahid di bawah rumah produksi independen Merpati Film dan KlikFilm Productions. Film ini dibintangi oleh Putri Ayudya, Donny Damara, Rey Mbayang, Adinda Thomas, dan Steffi Zamora.
Film ‘Menunggu Bunda’ tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021 pada 28 November 2021 dan dirilis secara umum melalui KlikFilm pada 17 Desember 2021 lalu.
Film ini mengisahkan Bu Yenny (Putri Ayudya) terbaring di tempat tidur akibat pingsan dan tidak sadarkan diri. Ia ditemani oleh ketiga anaknya, Alya, Alma, Andra, serta suaminya Marsio yang menderita Alzheimer. Dalam masa ini, anak-anak mengetahui sebuah rahasia yang kemudian membuat mereka sadar bahwa mereka tidak benar-benar mengenal siapa ibu mereka.
Di samping itu, Dr. Myra dan Dr. Miyagi yang menangani Yenny berkutat dengan realitas ketidak mampuan medis dalam menghadapi kematian yang akan segera terjadi. Kisah yang diangkat memiliki makna tentang refleksi dan membuka sudut pandang tentang seorang sosok ibu. Ibu di sini digambarkan bukan sebagai orang tua kandung.
Film mana yang akan kalian tonton bersama keluarga?