Film-film Indonesia akan mengisi bioskop mulai dari tanggal 11 November dengan ‘Paranoia’ hingga dan juga ada ‘Losmen Bu Broto’ 18 November.
Bulan November menjadi bulan bagi film-film Indonesia untuk memperlihatkan karya dan usaha mereka dalam dunia perfilman. Terbukti banyaknya film Indonesia yang telah disusun oleh Cineverse yang bisa kita tonton di bioskop favorit kamu. Mulai dari ‘Paranoia’ hingga ‘Yowis Ben 3’
Paranoia – 11 November

Miles Films terkenal dengan nuansa film yang memotivasi, banyak nilai yang bisa diambil dalam film itu seperti ‘Laskar Pelangi’ (2008), ‘Emma’ (2016), ‘Bebas’ (2019) dan banyak film lainnya.
Kali ini, Mira Lesmana selaku pendiri Miles Films pun ingin banting setir ke genre yang lebih menegangkan atau thriller. Salah satunya ‘Paranoia’ saat ini. Film ini juga telah melakukan tayang perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) pada 8-18 Juli 2021.
‘Paranoia’ direncakan akan tayang di bioskop 11 November dengan dibintangi oleh pemain yang tidak diragukan lagi dalam dunia seni peran, Nicholas Saputra, Nirina Zubir, Lukman Sardi, Caitlin North Lewis. Lagi-lagi film produksi Miles Films ini akan disutradarai oleh salah satu sutradara pemenang piala citra, Riri Riza.
Di film ini, Riri membuat latar yang begitu menegangkan dari trailer yang telah bisa disaksikan di channel YouTube Miles Films. Menceritakan tentang Dina (Nirina Zubir) bersama anaknya, Laura (Caitlin North Lewis) pergi jauh dari perkotaan untuk menjauhi Gion (Lukman Sardi), suaminya yang suka main kasar dari segi fisik maupun ucapannya.
Ternyata Gion bertingkah kasar karena Dina pergi bersama anaknya dengan membawa sebuah barang berharga. Situasi bertambah sulit kala Laura bertemu dengan Raka (Nicholas Saputra) pria misterius yang datang ketempat persembunyian mereka. Untuk menyaksikan ketegangan yang terasa dalam film ini, tunggu tanggal 11 November hanya di bioskop!
Pintu Surga Terakhir – 11 November

Falcon Pictures telah lama tidak mengeluarkan karya-karyanya yang tertahan akibat pandemi, kini hadir dengan salah satu drama keluarga ‘Pintu Surga Terakhir’ yang memfokuskan cerita kedalam hidup ayah tunggal dan anak perempuannya.
Dalam film ini, Fajar Bustomi dipercaya untuk menjadi sutradara dalam proyek Falcon saat ini. Pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Fajar Bustomi yang telah menggarap banyak film-film sukses seperti serial ‘Dilan 1990’ dan banyak proyek yang tinggal tunggu tayang di bioskop seperti ‘Hari yang Dijanjikan’, ‘Hamka’, ’12 Cerita Glen Anggara’.
‘Pintu Surga Terakhir’ rencana akan hadir menyapa penonton di bioskop pada 11 November dengan harga tiket hanya 10.000 untuk 100 ribu penonton pertama diseluruh bioskop di Indonesia. Hal itu Falcon lakukan sebagai bentuk dedikasi mereka agar membangkitkan kembali film Indonesia setelah lepas dari pandemi.
Nantinya film ini akan dibintangi oleh Cut Meyriska, Roger Danuarta dan Indro Warkop. Proses pembacaan naskah hingga produksi nya pun dipenuhi dengan air mata. Karena naskah ‘Pintu Surga Terakhir’ ini begitu relate dengan Indro dan Fajar sebagai sutradara sendiri. Film ini layak untuk ditunggu dan disaksikan di bioskop bersama ayah dan orang tercinta kalian.
Losmen Bu Broto – 18 November

Paragon Pictures mempersembahkan film terbaru yang diadaptasi dari acara TV di TVRI tahun 80-an ‘Losmen’ karya pasangan suami-istri Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing. ‘Losmen Bu Broto’ ini merupakan hasil kolaborasi Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono.
Maudy Koesnaedi, Mathias Muchus, Maudy Ayunda, Putri Marino dan Baskara Mahendra akan menjadi pemeran utama dalam film ‘Losmen Bu Broto’. Kisah yang dibuat oleh Andi Boediman, selaku produser ingin mengajak penonton bernostalgia dengan serial TVRI legendaris dengan menghadirkan kisah keluarga Pak Broto yang mengelola losmen dan dibantu oleh ketiga anaknya.
Cerita akan terlihat lebih modern karena Jeng Sri (Maudy Ayunda), anak kedua mereka memiliki hobi bernyanyi dan sering tampil dengan grup vocal bernama Matahati.
Konflik mulai hadir saat datangnya Jarot (Marthino Lio) kedalam hidup Jeng Sri dan mereka pun menjalin hubungan. Tanpa disangka, hubungan mereka terlihat lebih serius hingga menimbulkan amarah dari Pak Broto (Mathias Muchus) dan Ibu Broto (Maudy Koesnaedi).
Proses syuting pun sebagian besar dilakukan di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Agar lebih terasa adat Jawa dalam film ini, penata busana memperhatian pakaian sehari-hari yang dipakai oleh keluarga Broto dengan menggunakan kebaya, rambut disanggul, dan Pak Brotonya yang menggunakan songkok Jawa. Tunggu kehadiran keluarga Broto ini 18 November mendatang di seluruh bioskop favorit kamu.
Cinta Bete – 18 November

‘Cinta Bete’ merupakan film pertama Roy Lolang menjadi sutradara. Sebelumnya, Roy sendiri mengambil peran menjadi penata kamera di beberapa film terdahulu seperti, ‘The Perfect Husband’ (2018), ‘Calon Bini’ (2019), dan ‘Wedding Proposal’ (2021). Dalam film ini juga, Roy mengambil peran selain sutradara, juga menjadi penata kamera.
Dalam FFI 2021, ‘Cinta Bete’ berhasil masuk ke dalam 10 kategori termasuk Film Terbaik. Film ini diperankan oleh Hana Malasan, Yoga Pratama, Marthino Lio, Djenar Maesa Ayu. Lokasi syuting yang berada di Atambua, Nusa Tenggara Timur memperlihatkan adat yang diterapkan disana. Dalam akun Instagram ‘Cinta Bete’ pun memanjakan mata kita untuk melihat keindahan Atambua itu sendiri.
‘Cinta Bete’ sendiri mengisahkan tentang Bete (Daniella Tumiwa) yang mengalami menstruasi pertamanya mulai diperkenalkan oleh ayahnya kepada laki-laki yang ingin melamar Bete. Lalu hadirlah Emilio (Adam Farrel) yang membuatnya jatuh cinta. Saat mereka berdua saling menyukai, kesempatan itu sirna kala Emilio memutuskan untuk menjadi pendeta.
Setelah beranjak dewasa, Bete (Hana Malasan) mulai bertemu Alfredo (Yoga Pratama) dan menjalin hubungan yang serius. Hubungan ini seketika membuat Bete merasakan senang walau sejenak. Karena, kehidupan bersama Alfredo tidak seindah yang dibayangkannya. Perlakuan kasar dari Alfredo membuat Bete tidak mampu menahannya sehingga ia pulang ke kampung halamannya dalam keadaan hamil
Emilio yang telah menjadi pastor mulai mencoba menarik Bete agar bisa kembali menjadi Bete yang dulu, namun akhirnya terlihat bahwa Emilio masih menyimpan perasaan kepadanya sehingga disanalah konflik akan hadir. Dimana Alfredo tidak terima Ketika tahu bahwa Bete dirawat oleh Emilio. Kelanjutan dari ‘Cinta Bete’ bisa disaksikan mulai 18 November nanti
Kadet 1947 – 25 November

Film heroik Indonesia ini terinspirasi dari peristiwa serangan udara pertama Indonesia ke tentara Belanda yang menduduki wilayah-wilayah di Indonesia pada saat Agresi Militer Belanda I tahun 1947. Aksi ini dilakukan oleh para kadet (calon siswa TNI Angkatan Udara) yang memiliki semangat untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
‘Kadet 1947’ disutradarai dan ditulis oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia, juga di produksi oleh rumah produksi Temata dan didukung oleh Screenplay Films dan Legacy Pictures. Soundtrack untuk ‘Kadet 1947’ kali ini diisi oleh Anneth berjudul Bakti yang diciptakan oleh Melly Goeslaw.
Bintang-bintang yang pasti hadir ialah Bisma Karisma, Kevin Julio, Marthino Lio, Wafda Saifan, Fajar Nugra, Chicco Kurniawan, Omara Esteghlal. Serta peran pendukung terbaik, Mike Lucock, Givina, Ramadhan Al Rasyid, Andri Mashadi, Ario Bayu, Ibnu Jamil, Hardi Fadillah, Indra Pacique.
Sekelompok kadet dari sekolah penerbang Angkatan Udara di Maguwo, yaitu Sigit (Bisma Karisma) Mul (Kevin Julio), Har (Omara Esteghlal) dan Adji (Marthino Lio), berambisi untuk ikut serta menjaga Indonesia dari Belanda. Namun, ambisi mereka terhalang berbagai rintangan dikarenakan mereka masih berstatus pelajar Angkatan Udara, sehingga mereka tidak mendapat izin untuk membawa pesawat dan senjata.
Pertentangan pun datang dari para petinggi Angkatan Udara yang dipimpin oleh KASAU Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma (Mike Lucock), Adisutjipto (Andri Mashadi), Abdulrachman Saleh (Ramadhan Al Rasyid), dan Halim Perdanakusuma (Ibnu Jamil)
Demi menjalankan aksi nekatnya, para kadet meminta bantuan kepada sersan udara Tardjo (Wafda Saifan) serta penembak udara Dul (Chicco Kurniawan) dan Kapoet (Fajar Nugra). Kisah ini bukan hanya mengenai perjuangan Indonesia saja, melainkan juga tentang sekelompok anak muda yang sedang melakukan pembuktian diri dan harus menghadapi konflik persahabatan, serta pertaruhan kisah cinta, seperti Sigit dengan kekasihnya, Asih (Givina Lukita)
Yowis Ben 3 – 25 November

Starvision Plus akhirnya mengeluarkan kelanjutan drama-komedi ‘Yowis Ben 3’ ini. Film ini akan memfokuskan kebanyak konflik yang terjadi pada grup musik Yowis Ben yang terancam kehilangan salah satu personil dan kehilangan manajernya dikala mereka sedang tenar.
‘Yowis Ben 3’ kembali disutradarai oleh Fajar Nugroho dan Bayu Skak, dan banyak bintang yang mengulangi perannya di film ini seperti, Brandon Salim, Bayu Skak, Joshua Suherman, Anya Geraldine, Devina Aureel, Clairine Clay.
Setelah penantian kurang lebih 1 tahun lamanya, akhirnya ‘Yowis Ben 3’ bisa disaksikan dengan keluarga, orang terkasih tanggal 25 November. Karena dalam film ini tidak hanya menceritakan tentang permasalahan band Yowis Ben ini saja, namun ada kelucuan dari beberapa artis lainnya, sehingga nantinya film ini tidak terlihat serius.
Produser ‘Yowis Ben’ kembali diproduseri oleh Chand Parwez dan Fiaz Servia. Mereka memang banyak memproduseri film dengan genre komedi seperti, ‘Get Married’ (2007), ‘Cek Toko Sebelah’ (2016), ‘Susah Sinyal’ (2017) dan tentu semua film ‘Yowis Ben’ dari pertama dan dua pun diproduseri oleh mereka lagi.