5 Rekomendasi Film yang Mengangkat Isu Kesehatan Mental

Berikut Daftar Rekomendasi Film Yang Mengangkat Cerita Tentang Kesehatan Mental

split (2016) 2

© Universal Pictures

Berikut Daftar Film Yang Mengangkat Cerita Tentang Kesehatan Mental Tentang Kelainan Psikologis Manusia

 

Sebelum kita memasuki daftar film yang mengangkat cerita tentang kesehatan mental, tim Cineverse akan mencoba memaparkan sedikit definisi tentang kesehatan mental dari seorang pakar ahli kesehatan mental.

Definisi akan kesehatan mental atau kesehatan jiwa menurut seorang ahli kesehatan yaitu Meriam Webster mengungkapkan “Kesehatan mental merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari”

Dari pemaparan tentang kesehatan mental diatas bisa kita tarik kesimpulan, Inti dari kesehatan mental itu sendiri adalah lebih kepada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat.

Jika, kita lihat kembali beberapa tema film yang mengangkat tentang kesehatan mental memang sangatlah menarik untuk kita pelajari yang ingin menonton teman ini.

Banyaknya pesan moral yang didapatkan oleh kita sebagai penonton dan juga ternyata tidak sedikit film dengan tema kesehatan mental banyak diangkat dari kisah nyata.

Berikut adalah 5 Rekomendasi Film yang Mengangkat Isu Kesehatan Mental

1. The Aviator (2014)

© Warner Bros. Pictures

The Aviator bercerita tentang Howard Hughes, yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio, saat ia membangun kekayaannya dan berjuang dengan gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yang semakin mengganggu. Sutradara Martin Scorsese berusaha keras untuk menggambarkan Hughes secara akurat.

Banyak dari kita akan menyaksikan kebangkitan Hughes sebagai pembuat film, namun seiring berjalannya waktu dengan meningkatnya kekayaan dan usahanya, kita diperlihatkan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh OCD, membatasi kehidupan seseorang dan membuat orang lain menjadi terasingkan.

Seiring berjalannya film, gejalanya yang diperlihatkan semakin mengkhawatirkan. Awalnya, Hughes membawa sabun batangannya sendiri ke mana-mana dan menolak minum susu dari botol yang sudah dibuka.

Pada akhir film, dia menolak untuk tampil di depan umum dan mencuci tangannya hingga berdarah. Secara keseluruhan, film ini merupakan gambaran realistis dari perjuangan seorang pria selama puluhan tahun melawan OCD.

Kejadian Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau Neurosis Obsesif Kompulsif seperti yang pernah diketahui, merupakan kelainan yang relatif umum dan dapat ditelusuri secara historis, lintas budaya, dan melintasi spektrum sosial yang luas dan tampaknya tidak membatasi dirinya pada hal tertentu. sekelompok individu. Sebaliknya, bukti menunjukkan banyak contoh gejala tipe OCD dalam kehidupan tokoh-tokoh sepanjang zaman.

Sebagian besar catatan sejarah mengenai deskripsi OCD berasal dari literatur agama, bukan literatur medis, dan yang jelas dari kasus-kasus yang kami temukan adalah bahwa sejak abad ke-14 dan ke-18, ketakutan obsesif terhadap agama merupakan hal yang lumrah. Jadi sekitar waktu ini, kata baru untuk obsesi dan kompulsi mulai digunakan, yaitu ketelitian. Kemudian pada abad ketujuh belas, obsesi dan kompulsi juga digambarkan sebagai gejala melankolis.

2. The Perks of Being a Wallflower (2012)

© Summit Entertainment

The Perks of Being a Wallflower menceritakan tentang drama percintaan, penuh kasih sayang yang secara nostalgia membawa kita seperti kembali ke awal tahun 90-an.

Seorang siswa muda bernama Charlie (Logan Lerman) telah menderita depresi klinis dari masa kanak-kanaknya dan baru-baru ini, ia telah keluar dari lembaga perawatan kesehatan mental untuk memulai adaptasinya dengan hidup normal sebagai siswa sekolah menengah.

Charlie merasa tidak nyaman memulai tahun pertamanya di sekolah menengah karena sifatnya yang pemalu sehingga ia kesulitan mencari teman.

Ketika Charlie duduk dengan dua kakak kelasnya, Sam (Emma Watson) dan saudara tirinya, Patrick (Ezra Miller), di pertandingan football, mereka mengundang Charlie untuk bergabung dengan mereka ke beberapa kegiatan sosial. 

Di sebuah pesta, Charlie tanpa sadar memakan brownies ganja hingga mabuk dan mengungkapkan kepada Sam bahwa tahun sebelumnya, sahabatnya melakukan bunuh diri. 

Menurut American Psychological Association rasa trauma didefinisikan sebagai suatu kejadian luar biasa yang bersifat mengancam fisik dan harga diri individu serta dianggap dapat menyebabkan kematian sehingga menimbulkan rasa takut yang luar biasa, rasa tidak aman, dan rasa tidak berdaya ketika peristiwa itu terjadi.

Tentunya, sepanjang perjalanan film ini kita akan melihat perjuangan Charlie dalam mengatasi rasa depresi dan trauma masa kecilnya hingga terbawa ke masa mudanya bersama dengan teman-temannya.

3. A Beautiful Mind (2002)

© Universal Pictures

Pada tahun 1947, John Nash (Russell Crowe) tiba di Universitas Princeton. John, bersama Martin Hansen (Josh Lucas), adalah penerima Beasiswa Carnegie yang bergengsi dalam bidang matematika. 

John mengembangkan konsep baru yang mengatur dinamika dan menerbitkan artikel tentang konsep tersebut. Ketika John menerbitkan konsep tersebut, ia ditawarkan pekerjaan di Institut Teknologi Massachusetts di mana Richard dan Bender bergabung dengannya. 

John harus mencari pola di majalah dan surat kabar untuk menggagalkan rencana Uni Soviet. Ia menjadi semakin obsesif tentang mencari pola-pola tersembunyi dan percaya bahwa ia diikuti ketika ia memberikan hasilnya ke kotak surat rahasia.

Dirinya mulai mengalami rasa takut akan hidupnya setelah melihat baku tembak antara William dan agen Uni Soviet, tetapi William bersih keras kepada John untuk tetap pada pekerjaannya.

Dr. Rosen memberitahu Alicia bahwa John memiliki gangguan skizofrenia paranoida dan menganggap dirinya berimajinasi tentang kehadiran Charles, Marcee dan William.

Frustrasi dengan efek samping obat antipsikotik yang diminumnya, yang membuatnya lesu dan tidak responsif, John diam-diam berhenti meminumnya. Hal ini menyebabkan John kambuh kembali kepada penyakitnya.

Pembahasan tentang skizofrenia berdasarkan deskripsi umum yang beredar adalah penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi manusia, cara berfikir, bahasa, emosi, dan perilaku sosialnya. 

Skizofrenia sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. 

Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian

4. Joker (2019)

© Warner Bros. Pictures

Joker yang tayang pada tahun 2019 lebih menceritakan tentang sosok Joker dan lebih menceritakan bagaimana akhirnya seorang Joker tercipta.

Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) adalah pria penderita Pseudobular Affect yang kerap mendapatkan perlakuan kurang baik dari orang-orang di sekitarnya.

Pseudobulbar Affect adalah gangguan yang mengakibatkan penderitanya kerap merespon peristiwa dengan tawa atau tangis tak terkendali.

Arthur yang sering mengalami kekerasan dan berbagai kejadian buruk akhirnya berakibat pada memburuknya kondisi mentalnya. Akibatnya, ia pun mulai berubah menjadi orang jahat.

Penyakit mental yang dialami oleh Arthur seperi tertawa dan menangis terpaksa yang tidak pantas karena dirinya mengalami gangguan sistem saraf.

Kondisi ini ditandai dengan reaksi tawa atau tangis terpaksa dan tak terkendali yang tidak proporsional pada peristiwa. Menangis atau tertawa mungkin dimulai sebagai respons terhadap situasi.

5. Split (2016)

© Universal Pictures

Film psychological thriller lainnya  yaitu Split. Film ini menceritakan tentang kisah Kevin Wendell Crumb (James McAvoy) seorang pria yang berjuang dengan dissociative identity disorder (DID) yang berakar pada latar belakang pelecehan dan pengabaian masa kecilnya, yang menjadikan dirinya memiliki 23 identitas kepribadian yang berbeda.

Gangguan identitas disosiatif (DID) sebelumnya disebut dengan gangguan kepribadian ganda, biasanya merupakan suatu reaksi terhadap trauma sebagai cara untuk membantu seseorang menghindari kenangan buruk. Gangguan identitas disosiatif ditandai dengan adanya dua atau lebih jenis identitas kepribadian. Masing-masing identitas dapat memiliki nama, riwayat pribadi, dan karakteristik yang unik.

Seperti yang dialami oleh Kevin, dirinya memiliki masing-masing nama untuk kepribadiannya seperti Barry, Dennis atau Patricia. Salah satu contoh yang bisa kita lihat pada film ini adalah kepribadian Barry.

Barry hadir sangat dominan dan selalu memegang kendali untuk menentukan kepribadian mana yang akan mengendalikan tubuh Kevin.

Kepribadian Barry hadir untuk mencegah kehadiran kepribadian Dennis atau Patricia untuk mendapat giliran. Hal ini disebakan kecenderungan Dennis untuk melecehkan gadis-gadis muda sedangkan Patricia yang percaya pada entitas misterius yang disebut The Beast yang berencana untuk membersihkan dunia dari hal yang tidak murni.

Itu dia film-film yang mengangkat isu kesehatan mental, Cilers! Dari daftar diatas kira-kira film mana yang kalian sudah tonton?

Baca berita menarik lain seputar film dan serial, hanya di Cineverse.

Exit mobile version