Drama Korea seperti The Glory; Bring It On, Ghost; atau Extraordinary Attorney Woo, telah menjadi trend di mana pun kita berada, dan sering kali membuat penontonnya untuk terus menontonnya lagi dan lagi.
Ketika kita menonton The Glory misalnya, kita akan mudah bersimpati terhadap karakter Moon Dong-eun yang diperankan oleh Song Hye-kyo. Dong-eun yang menjadi korban bullying sewaktu di sekolahnya dulu, setelah dewasa hendak menuntut balas kepada orang-orang yang mem-bully-nya dulu. Terlihat dalam serial The Glory, karakter yang diperankan oleh Song Hye-kyo cukup kuat sehingga menentukan arah plotnya. Dan musim pertama berakhir kita dibuat penasaran dengan rencana balas dendam selanjutnya dari Dong eun.
Selain The Glory, inilah keistimewaan dari drama Korea yang tidak dimiliki oleh drama lainnya.
Drama Korea berkomitmen penuh pada ceritanya
Drama Korea yang bagus memiliki keseriusan terhadap cerita yang akan mereka angkat, dalam genre apa pun itu, entah romansa, horor, komedi atau yang lainnya. Tema atau kisah yang akan diangkat digarap secara sungguh-sungguh bahkan jika premisnya dianggap konyol sekalipun.
Misalnya seperti yang terjadi dalam Bring It On, Ghost atau juga berjudul Let’s Fight Ghost yang dirilis 2016, drama Korea bergenre rom-com ini mengisahkan tentang seorang pengusir setan yang diperankan Taecyeon dan asisten yang merupakan seorang hantu cantik (Kim So Hyun) saling bekerja sama untuk memburu hantu lain. Meski drama ini banyak diisi berbagai adegan konyol tapi juga memiliki banyak momen serius dan juga beberapa adegannya digarap cukup menyeramkan.
Struktur cerita drama Korea sering kali memiliki beberapa tahap pengembangan plot cerita, singkatnya bisa terdiri dari beberapa arc. Yang dimaksud arc di sini bisa juga diartikan sebagai bab atau chapter, secara lebih jelasnya dalam satu musim penayangan, drama Korea biasanya terdiri dari beberapa episode. Biasanya dalam rentetan episode itu ada yang fokus untuk membahas suatu masalah atau kasus. Hal tersebut berfungsi untuk mengeksplorasi cerita utamanya dan juga sekaligus untuk mengekplorasi karakternya secara lebih mendalam.
Terkadang tidak hanya tentang eksplorasi karakter utama yang digali secara lebih detail tapi juga karakter sampngan atau karakter pembantu juga lebih dieksplorasi secara lebih detail lagi. Seperti dalam Hotel Del Luna tidak hanya dua karakter utamanya, yaitu Lee Ji eun/ IU sebagai Jang Man wol dan Yeo Jin goo sebagai Koo Chan sung yang dieksplorasi tapi juga staf hotel yang bekerja di situ.
Drama Korea juga menggarap secara serius untuk soal casting untuk memastikan agar aktris atau aktor yang dipilih memang tepat untuk karakter atau peran dalam drama tersebut. Dan jika drama itu berlanjut ke musim berikutnya mereka juga memastikan untuk membuatnya lebih menarik dan mengasyikkan di musim keduanya.
Berfokus pada karakter
Sering kali drama Korea atau populer disebut drakor lebih menempatkan fokusnya pada karakter untuk menggerakkan atau mengeksplorasi ceritanya. Bahkan jika drakor tersebut memiliki plot cerita yang bagus dan terstruktur kadang karakternya-lah yang lebih diutamakan. Sebagai contoh dalam drakor Extraordinary Attorney Woo yang lebih mengutamakan fokusnya pada karakter Woo Young woo (Park Eun-bin). Kita bisa melihat perkembangan karakter Woo lewat perjuangannya yang gigih, tekad dan keinginannya yang kuat, seakan karakter dari Woo-lah yang menggerakkan ceritanya di mana drama atau komedi mengikutinya secara alami.
Tahu apa yang dinginkan oleh penonton
Dengan ceritanya yang unik ditambah orisinalitas, penampilan akting, drakor menggabungkan semua kualitas ini sehingga membentuk pengalaman unik bagi yang menontonnya yang tidak bisa didapatkan di tempat lainnya dan terkadang sampai membuat ketagihan untuk terus menontonnya. Drakor juga mahir untuk menempatkan momen-momen yang kadang seperti dilebih-lebihkan dan menempatkannya secara efektif.
Momen-momen seperti ini banyak digunakan dalam genre romansa, semisal ketika karakter pria menangkap karakter wanitanya yang menjadi minat cintanya agar tidak jatuh dimainkan selama mungkin. Dan biasanya juga ditambah dengan lagu atau musik yang romantis, sementara itu karakternya saling menatap mata satu sama lain untuk waktu yang lama. Adegan ini memang terlihat klise atau terkadang bisa dibilang murahan, akan tetapi drakor tahu apa yang diinginkan penontonnya jadi momen-momen ini sengaja diperpanjang untuk memberi penonton momen yang mereka damba-dambakan.