Hampir serupa situasinya dengan dekade 80-an, bisa dikatakan lagu-lagu one-hit wonder yang dirilis di dekade 90-an juga sangat bejibun jumlahnya.
Malah mungkin daripada dekade sebelumnya, adalah dekade ini yang paling produktif dalam menghasilkan one-hit wonder nya. Dan dari keproduktifannya yang amat sangat tersebut, berikut adalah 25 lagu satu hit yang ngetop di era-nya ini.
Mazzy Star – Fade Into You (1994)
Dirilis di tengah booming-nya genre alternatif, lagu yang terdengar seperti lagu-lagu yang dirilis di album independen ini (lagu ini dirilis oleh major label, Capitol), memiliki campuran sound Pop, Country, dan sedikit blues yang dikemas secara unik.
Belum lagi tarikan vokal Hope Sandoval yang terdengar sangat effortless, membuat kitapun menjadi langsung minder sendiri ketika mendengarkan kembali suara kita yang keluar dari gagang mikrofon yang kita pegang.
Eiffel 65 – Blue (Da Ba Dee) (1998)
Memiliki lirik lagu yang ngelenyeh, childish, namun memiliki makna yang cukup dalam kalau ditelaah lagi, “Blue (Da Ba Dee)” dirilis ketika genre Eurodance sedang ngetop-ngetopnya.
Dengan timing rilis yang super tepat tersebut dan segala atribut positif yang telah kami sebut di paragraf awal (termasuk dengan hook “Da Ba Dee yang diulang-ulang), tak mengherankan apabila hanya lagu inilah yang paling top dan dikenal dari grup asal Itali ini.
Haddaway – What Is Love (1993)
Salah satu nomor top dari genre lantai dansa top 90-an, Eurodance, hit milik vokalis kulit hitam bernada tinggi Haddway ini, adalah satu-satunya hit milik Haddaway yang terasosiasikan dengan sosoknya hingga detik ini.
Blind Melon – No Rain (1993)
Dengan video klip-nya yang unik dan komposisi soft rock-nya yang terdengar sangat nyaman di kedua telinga, tak mengherankan banyak penikmat musik yang kala itu meyakini bahwa Blind Melon akan memiliki karir yang sangat panjang dan segudang hit di tangan mereka.
Well memang karir band ini masih terus lanjut hingga tulisan ini diunggah. Tapi ironisnya, hanya lagu inilah yang paling sukses dan melekat dengan band yang digawangi oleh (alm) vokalis, Shannon Hoon ini.
Kris Kross – Jump (1992)
Selain genre alternatif, Eurodance, dan tentunya Grunge, dekade 90-an jugalah didominasi oleh genre Rap dan Hip Hop. Dan lagu milik Kris Kross ini merupakan salah satu yang paling top di eranya.
Dengan menggunakan sampling dari lagu “I Want You Back” milik The Jackson 5 hingga “O.P.P” milik Naughty by Nature, “Jump” sukses menjadi hit Kris Kross yang hingga kini membuat kita langsung melompat-lompat ria sendiri ketika mendengarnya.
Melissa Etheridge – Come to My Window (1993)
Apabila ingin mendengar sound awal dari genre Rock Alternatif 90-an, maka langsung saja dengarkan lagu yang juga merupakan salah satu anthem LGBT pertama ini.
“Come to My Window” selain memiliki lirik yang sangat emosional, dan komposisi musiknya yang keren banget, juga sukses menampilkan vokal Etheridge yang sangat prima namun tetap terasa rapuh di saat yang sama.
Walau sebelumnya Etheridge telah merilis hit “I’m the Only One”, namun tetap saja “Come to My Window” yang benar-benar identik baik terhadap karir musik maupu kepribadian yang dimiliki oleh Etheridge.
4 Non Blondes – What’s Up (1993)
Siapa sih yang tidak kenal dengan lagu hit miliki penyanyi dan pencipta lagu Linda Perry ini? Mau di tempat karaokean, mall, atau reguleran band, sangat dipastikan “What’s Up” pernah atau bahkan “langganan” dimainkan berulang kali.
Dan tak heran apabila lagu yang juga kerap dikenal dengan judul “What’s Going On” ini begitu booming hingga detik ini.
Selain memiliki intro chord gitar yang membara, dan hook chorus yang super catchy, lagu ini jugalah menampilkan vokal gahar nan mantap yang dimiliki oleh Perry.
The Rembrandts – I’ll Be There For You (1995)
Ketika lagu kita ditunjuk secara resmi untuk menjadi soundtrack dari sebuah film atau seri hit, bisa dikatakan (suka atau tidak) merupakan awal dari kesuksesan sekaligus bencana dari kita sebagai musisi.
Mengapa dikatakan demikian? Oke, mungkin lagu kita langsung menjadi ngetop banget dan karir musik kita, langsung naik tajam. Tapi di saat yang sama, pada akhirnya kita akan selalu dikenal sebagai band dengan soundtrack-nya tersebut.
Mau lagu-lagu rilsian kita selanjutnya lebih enak, tetap saja adalah lagu soundtrack tersebut yang akan selalu terasosiasikan dengan kita.
Dan hal inilah yang persis terjadi dengan duo The Rembrandts yang hingga detik ini hanya dan selalu dikenal dengan lagu “I’ll Be There For You” yang menjadi soundtrack seri drama komedi 90-an, Friends.
The Wonders – That Thing You Do (1996)
Aduh bukan Chillers! Ini bukan lagu milik atau cover dari lagu The Beatles. “That Thing You Do” adalah lagu milik band fiktif The Wonders yang ditampilkan di film berjudul sama yang dirilis di tahun 1996.
Lagu ini pada kenyataannya ditampilkan oleh musisi Mike Viola dan basis dari grup Fountain’s of Wayne, Adam Schlesinger. Well, mau siapapun yang menyanyikan, yang jelas “That Thing You Do” sukses menjadi salah satu lagu berirama Rock N’ Roll 60-an yang hit di pertengahan 90-an.
Joan Osborne – One Of Us (1995)
Lagu pengandaian releigius yang cukup kontroversial ini, benar-benar menjadi lagu yang diributkan oleh seluruh masyarakat yang memiliki ketaatan agamanya yang sangat tingi.
Namun terlepas kontroversi yang ada, tetap saja kita tidak bisa memungkiri kekerenan musikalitas yang ditampilkan oleh Osborne di lagu ini.
Sir Mix-a-Lot – Baby Got Back (1992)
Walau memiliki lirik super seksual yang super kontroversial, namun tak dipungkiri ketika dirilis, “Baby Got Back” sukses banget.
Tentunya kesuksesannya adalah dikarenakan liriknya yang ngelenyeh dan gaya rapping Mix-a-Lot yang terdengar sangat fun dan catchy di kedua telinga.
The Verve – Bittersweet Symphony (1997)
Hampir serupa dengan “I’ll Be There for You” milik The Rembrandts, “Bittersweet Symphony” milik The Verve adalah satu-satunya lagu yang identik dengan band yang digawangi oleh vokalis Richard Aschroft ini dikarenakan, lagunya dijadikan soundtrack di drama thriller erotis hit, Cruel Intentions (1999).
Selain dikarenakan kepopuleran filmnya, faktor lain yang membuat “Bittersweet Symphony” begitu populer adalah komposisi musiknya yang terdengar sangat megah dan “aristrokartif”.
Lisa Loeb – Stay (I Missed You) (1994)
Lagi-lagi kasus dimana lagu menjadi one-hit wonder setelah ditampilkan di film hit. Yap, salah satu faktor utama mengapa “Stay (I Missed You)” menjadi begitu hit adalah dikarenakan kepopuleran film hit drama romantis 90an, Reality Bites (1994).
Walau pasca “Stay” Loeb rajin merilis lagi-lagu lainnya, tetap saja “Stay” yang kerap diasosiasikan dengan sosok vokalis wanita berkacamata kucing ini.
Shampoo – Trouble (1994)
Terdengar familiar? Yap, lagu ini merupakan soundtrack dari adaptasi layar lebar seri superhero hit 90-an, Mighty Morphin Power Rangers, Mighty Morphin Power Rangers: The Movie (1995).
Berkat kepopuleran Power Rangers kala itu plus, lagunya yang memiliki komposisi musik yang super ear-catchy, tak mengherankan jika lagu ini kala itu menjadi ngetop banget.
E.M.F – Unbelievable (1990)
Dirilis di awal modernisasi lagu lantai dansa, “Unbelievable” milik E.M.F memiliki komposisi Rap-Rock dengan sedikit bumbu disko Eropa yang mana komposisi racikannya ini, membuat lagunya terdengar sangat ear-catchy.
Banyak yang mengatakan bahwa lagu ini menjadi penyempurnaan genre yang pertama kali diperkenalkan oleh Beastie Boys di pertengahan 80an yang alhasil, membuat lagu ini kerap dianggap sebagai awal terciptanya genre yang populer di awal 2000an, Hip Metal.
R. Kelly – I Believe I Can Fly (1996)
Dengan kepopuleran film hybrid animasi-live-action, Space Jam (1996), maka tak mengherankan apabila soundtrack-nya ini juga langsung menjadi super populer.
Namun, berbeda dengan one-hit wonder soundtrack sebelum-sebelumnya, “I Believe I Can Fly” juga populer karena cara menyanyikan lagunya yang sangat “olimpik” nan menantang. Terbukti, lagu ini masih kerap dijadikan pilihan bagi seluruh pserta lomba / kompetisi nyanyi baik yang tingkat nasional maupun internasional.
Coolio feat. L.V – Gangsta’s Paradise (1995)
Merupakan soundtrack dari film Dangerous Minds (1995), “Gangsta’s Paradise” ketika dirilis sangatlah ngetop. Mau itu video klip-nya, atau diputar di berbagai mall-mall, yang jelas lagu ber-genre Hip Hop ini memanglah sangat ngetop ketika dirilis.
Tak mengherankan. Pasalnya lagu ini memiliki komposisi hip hop dan R&B yang benar-benar terdengar padu. Plus, gaya rapping-nya pun, juga terdengar sangat asyik dan bisa dengan gampang dilakukan oleh siapapun.
House of Pain – Jump Around (1992)
Sama hal-nya seperti “Unbelievable”, “Jump Around” dengan gabungan komposisi Hip Hop-nya yang super toxic, menjadikan lagunya sebagai salah satu one-hit wonder terpopuler di awal 90-an dan juga, pionir dari genre Hip Metal.
Tak dipungkiri bahwa setiap kali lagu ini diputar, kita akan otomatis melompat-lompat girnag sendiri hingga seluruh peluh tersebut menetes deras di lantai.
Blair – Have Fun, Go Mad (1995)
Bersama dengan “Jump” dan “Jump Around”, lagu milik Blair ini kerap dijadikan trio lagu one-hit wonder Hip Hop terbesar di dekade 90-an.
Terlebih lagu ini. Pasalnya, “Have Fun, Go Mad”, kerap dijadikan lagu langganan di setiap pesta dan tentunya, lagu pilihan di setiap perhelatan kompetisi break dance dimana-mana. Tak salah. Pasalnya lagu ini memang keren dan enerjik banget.
Snow – Informer (1992)
Terlepas berberapa kontroversi terhadap liriknya dan bahkan, kerap dianggap sebagai salah satu lagu terburuk yang pernah dirilis di dekade 90-an, namun tak dipungkiri kalau “Informer” adalah lagu Rap yang unik, keren, dan super adiktif.
Hal ini tentunya dikarenakan lagu ini memiliki irama musik rap yang terinspirasi dari irama musik Jamaika. Padahal, Snow sendiri berasal dari Toronto, Kanada.
Oh ya Chillers. Jangan lupa juga dengan faktor paling utamanya disini. Kalimat “A Licky boom-boom down” yang diucapkan berulang-ulang kali di lagunya yang tak dipungkiri, membuat lagu ini menjadi begitu memorable hingga detik ini.
Paula Cole – I Don’t Want to Wait (1997)
Bagi kamu yang merasakan puber di pertengahan 90-an, pastinya sudah langsung tahu mengapa lagu ini begitu ngetop ketika dirilis di tahun 1997. Yap benar sekali. “I Don’t Want to Wait” merupakan soundtrack dari seri remaja hit, Dawson’s Creek.
Dan ya sayangnya. Seperti yang dijelaskan di poin-poin sebelumnya, dikarenakan seri-nya hit, alhasil hanya lagu inilah yang paling diingat orang ketika mendengar atau mengingat kembali nama dan sosok Paula Cole.
Sixpence None The Richer – Kiss Me (1998)
WOW! Rasanya satu kata seruan tersebut sudah cukup mewakili lagu milik Sixpence None the Richer ini. Bagaimana tidak? Seketika dirilis, “Kiss Me” tak dipungkiri super duper booming.
Bahkan hingga detik ini, lagu yang juga dijadikan soundtrack di Dawson’s Creek ini, masih terdengar dan terasa keren banget. Atau dengan kata lain tidak terdengar kuno banget.
Saking booming-nya, walau di tahun-tahun selanjutnya grup ini merilis lagu-lagu hit lainnya, tetap saja “Kiss Me” yang langsung diingat kita ketika mendengar nama grup yang cukup panjang ini.
The Goo Goo Dolls – Iris (1998)
Walaupun band yang digawangi oleh vokalis John Rzeznik ini faktanya telah eksis sejak akhir 80-an dan telah merilis hit perdananya, “Name” 3 tahun sebelumnya, namun tak dipungkiri adalah lagu yang merupakan soundtrack film City of Angels inilah yang sukses mempopulerkan band ini.
Alasannya? Simpel. Dibandingkan dengan “Name”, “Iris” memiliki komposisi musik yang terdengar jauh lebih mainstream yang alhasil membuat kuping “awam” pun, langsung menyukai lagunya.
Chumbawamba – Tubthumping (1997)
Kami yakin bahkan kamu yang bukan penggemar sepak bola sekalipun, juga pernah dan bahkan menyukai lagu ini ketika dirilis.
Namun bagi Chillers yang fans sepak bola, pastinya kamu masih ingat banget bahwa lagu ini kala itu sempat dijadikan salah satu lagu tak resmi dari perhelatan Piala Dunia tahun 1998 spesifiknya di rilisan video game, World Cup 98 (1998).
Steelheart – She’s Gone (1991)
Yap lagu one-hit wonder mana lagi yang paling populer di seluruh dunia termasuk di negeri kita tercinta ini kalau bukan nomor power ballad milik grup asal Norwalk, Conneticut ini? Perlu dijelaskan mengapa dikatakan demikian?
Selain karena komposisi baladanya yang bisa langsung diterima oleh kuping banyak, hal lainnya tentunya juga dikarenakan tarikan vokal Miljenko Matijevic yang hingga detik ini masih dijadikan tantangan terberat yang harus bisa dicapai juga oleh penyanyi-penyanyi pendatang baru.
Sayang, pasca kesuksesan masif “She’s Gone”, grup ini belum bisa lagi mencetak hit yang bisa menyamai atau melampaui lagu Rock yang paling “ganas” itu. Tapi hey, tak mengapa bukan?
Yang penting gara-gara “She’s Gone” nama Steelheart masih terus diingat dan terus dicari oleh berbagai generasi penikmat musik hingga detik ini.
Nah itulah tadi 25 lagu one-hit wonder yang dirilis di dekade 90-an. Yang manakah yang merupakan lagu favoritmu Chillers?